Masing-Masing Limfosit yang Berinteraksi dengan Antigen Akan Berdiferensiasi Menjadi : aladokter.id

Halo semuanya, dalam artikel jurnal kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana masing-masing limfosit yang berinteraksi dengan antigen akan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berbeda. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh semua orang, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sistem kekebalan tubuh manusia. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai pembahasan kita!

1. Limfosit T CD4+

Limfosit T CD4+ atau yang juga dikenal dengan sebutan sel T helper adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai koordinator dalam sistem kekebalan tubuh. Setelah mengenali antigen, limfosit T CD4+ akan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berbeda, di antaranya:

a. Sel T Helper 1 (Th1)

Th1 merupakan jenis sel T helper yang memberikan respons imun seluler terhadap antigen intraseluler, seperti virus dan bakteri yang menyerang sel-sel tubuh. Selain itu, Th1 juga membantu aktivasi sel T CD8+ dan sel B, sehingga tubuh mampu mengatasi infeksi dengan lebih efektif.

b. Sel T Helper 2 (Th2)

Th2 merupakan jenis sel T helper yang memberikan respons imun humoral terhadap antigen ekstraseluler, seperti bakteri dan virus yang berada di luar sel. Selain itu, Th2 juga membantu aktivasi sel B, sehingga tubuh mampu menghasilkan antibodi yang diperlukan untuk melawan infeksi.

c. Sel T Helper 17 (Th17)

Th17 merupakan jenis sel T helper yang memberikan respons imun seluler terhadap antigen ekstraseluler, seperti bakteri dan jamur. Selain itu, Th17 juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi sitokin proinflamasi. Namun, jika produksi Th17 berlebihan, hal ini dapat menyebabkan peradangan kronis pada tubuh.

d. Sel T Regulator (Treg)

Treg merupakan jenis sel T yang berfungsi sebagai pengatur respons imun tubuh. Treg dapat mencegah terjadinya reaksi imun berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh sendiri. Selain itu, Treg juga dapat membantu mencegah terjadinya autoimunitas dan alergi.

e. Sel T Folikel (Tfh)

Tfh merupakan jenis sel T yang berfungsi dalam pembentukan dan pemeliharaan folikel limfoid dan produksi antibodi. Tfh mampu merangsang sel B untuk memproduksi antibodi yang spesifik terhadap antigen yang dihadapi oleh tubuh.

2. Limfosit T CD8+

Limfosit T CD8+ atau sel T sitotoksik adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi oleh virus atau sel kanker. Setelah mengenali antigen, limfosit T CD8+ akan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berbeda, di antaranya:

a. Sel Efektor T CD8+

Sel efektor T CD8+ merupakan jenis sel yang langsung menyerang sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Sel efektor T CD8+ mampu merusak sel yang terinfeksi dengan melepaskan zat toksik dan menginduksi apoptosis pada sel tersebut.

b. Sel Memori T CD8+

Sel memori T CD8+ merupakan jenis sel yang dihasilkan setelah infeksi virus atau sel kanker berhasil diatasi oleh tubuh. Sel memori T CD8+ mampu menyimpan informasi tentang antigen yang pernah dihadapi oleh tubuh, sehingga jika antigen tersebut muncul kembali di masa depan, tubuh dapat dengan cepat menghasilkan sel efektor T CD8+ yang diperlukan untuk melawan infeksi tersebut.

3. Limfosit B

Limfosit B atau sel B adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk mengenali dan melawan antigen ekstraseluler, seperti bakteri dan virus yang berada di luar sel. Setelah mengenali antigen, limfosit B akan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berbeda, di antaranya:

a. Sel Plasma B

Sel plasma B merupakan jenis sel yang berfungsi untuk memproduksi antibodi yang spesifik terhadap antigen yang dihadapi oleh tubuh. Sel plasma B mampu memproduksi antibodi dengan kecepatan yang tinggi dan jumlah yang besar, sehingga tubuh dapat segera mengatasi infeksi.

b. Sel Memori B

Sel memori B merupakan jenis sel yang dihasilkan setelah infeksi berhasil diatasi oleh tubuh. Sel memori B mampu menyimpan informasi tentang antigen yang pernah dihadapi oleh tubuh, sehingga jika antigen tersebut muncul kembali di masa depan, tubuh dapat dengan cepat menghasilkan sel plasma B yang diperlukan untuk melawan infeksi tersebut.

4. Sel Dendritik

Sel dendritik atau dendritik sel (DC) adalah jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penjaga pertama tubuh dalam mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh. Setelah mengenali antigen, sel dendritik akan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berbeda, di antaranya:

a. Sel Presentasi Antigen (APC)

APC merupakan jenis sel dendritik yang berfungsi untuk menangkap, memproses, dan mempresentasikan antigen pada sel T. APC mampu mengaktivasi sel T, sehingga sel T dapat mengenali dan melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

b. Sel Dendritik Plasmasetik (pDC)

pDC merupakan jenis sel dendritik yang berfungsi dalam respons imun terhadap virus. pDC mampu memproduksi interferon tipe I, sehingga dapat menghambat replikasi virus dan meningkatkan kemampuan sel T dan sel B dalam melawan infeksi.

FAQ

Pertanyaan Jawaban
Apa itu limfosit? Limfosit adalah jenis sel darah putih yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Apa itu antigen? Antigen adalah molekul yang dapat memicu respon imun dalam tubuh manusia.
Apa itu sel T helper? Sel T helper merupakan jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai koordinator dalam sistem kekebalan tubuh.
Apa itu sel T sitotoksik? Sel T sitotoksik atau limfosit T CD8+ adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi oleh virus atau sel kanker.
Apa itu sel B? Sel B adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk mengenali dan melawan antigen ekstraseluler, seperti bakteri dan virus yang berada di luar sel.
Apa itu sel dendritik? Sel dendritik adalah jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penjaga pertama tubuh dalam mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh.

Sumber :